Saturday, 25 September 2021

LESSSON PLAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN PRAKTEK RESUSITASI


  1. Cover
  2. Lembar Pengesahan
  3. Kata Pengantar
  4. Isi
 










Lesson Plan Praktek Klinik Kebidanan

Nama Keterampilan : Resusitasi Bayi Baru Lahir

Unit : Asuhan Kebidanan

Waktu : 50 Menit

 

REFERENSI
  1. Affandi, Biran, Prof, Dr, dr.SpOG (K). dkk, 2003, Pelatihan Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini, Jakarta : JNPK-KR

  2. Kosim, Soleh, Dr, Sp.A (K), 2003, Manajemen Masalah Bayi Baru lahir Untuk Dokter, Bidan, Dan Perawat Di Rumah Sakit, Jakarta : MNH-JHPIEGO

  3. Mansjoer, Arief. (2001). Kapitaselekta Kedokteran. Jakarta: Media Ausculapius FKUI 

  4. Prawiroharjo, Sarwono, 2002, Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.


OBJEKTIF PRILAKU SISWA
  1. Tanpa melihat check list/daftar tilik mahasiswa dapat menyiapkan peralatan, perlengkapan dan bahan yang dibutuhkan untuk melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir.

  2. Dengan menggunakan peralatan dan bahan yang telah disediakan mahasiswa mampu melakukan Resusitasi Bayi Baru Lahir pada phantom sesuai dengan prosedur pelaksanaan.

PERALATAN
  1. Alat pemanas siap pakai.

Semua alat resusitasi dalam keadaan siap pakai.

  1. Oksigen.

Dibutuhkan sumber oksigen 100% bersama pipa oksigen dan alat pengukurnya.

  1. Alat penghisap.

  • Penghisap lendir kaca.

  • Penghisap mekanis.

  • Kateter penghisap no. 5F atau 6F, 8F, 10F

  • Sonde minuman no 8F dan semprit 20ml.

  • Penghisap mekoneum.

  1. Alat sungkup dan balon resusitasi

  • Sungkup berukuran untuk bayi cukup bulan dan kurang bulan / prematur ( sungkup mempunyai pinggir yang lunak seperti bantal)

  • Balon resusitasi neonatus dengan katup penurun tekanan. Balon harus mampu untuk memberikan oksigen 90-100%.

  • Pipa saluran pernafasan untuk bayi cukup bulan dan kurang bulan.

  1. Alat intubasi

  • Laringoskop dengan lidah lurus no. 0 (untuk bayi kurang bulan) dan no. 1 (untuk bayi cukup bulan)

  • Lampu dan baterai extra untuk laringoskop

  • Pipa endotrakeal ukuran 2,5; 3,0; 3,5; 4,0 mm

  • Stilet.

  • Gunting.

  • Sarung tangan.

  • Plester atau alat fiksasi pipa endotrakeal.

  • Kapas alkohol.

  • Alat pendeteksi CO2 atau kapnograf.

  1. Obat-obatan

  • Epinephrine 1:10.000 (0,1mg/ml) dalam ampul 3 ml atau 10 ml.

  • Naloxone hydrochloride 0,4 mg/ml dalam ampul 1 ml atau 1 mg/ml dalam ampul 2 mg.

  • Volume expander, salah satu dari yang berikut ini :

  • 5 % larutan Albumin-Saline.

  • Larutan NaCl 0,9 %.

  • Larutan Pinger Laktat.

  • Bikarbonas natrikus 4,2% (5mEq/10 ml) dalam ampul 10 ml.

  • Larutan dextrose 10% 250ml.

  • Aquadest steril 30 ml.

  • Larutan NaCl 0,9% 30ml.

  1. Lain-lain

  • Stetoskop.

  • Semprit no 1, 3, 5, 10, 20, 50 ml.

  • Jarum berukuran 18, 21, 25.

  • Baki untuk kateterisasi arteria umbilikalis.

  • Kateter umbilikus berukuran 3,5F; 5F.

  • Three-way stopcocks.

  • Alas resusitasi yang keras.

  • 3 helai kain/handuk.

Digunakan untuk diletakkan diatas perut ibu, untuk mengganjal bahu bayi dan alas bagi bayi

  • Jam 


BAHAN
  1. Phantom bayi

  2. Bed atau meja

ALAT BANTU MENGAJAR
Lesson Plan

METODE

Demontrasi dengan 4 langkah :

  1. Pendahuluan

  2. Penyajian 

  3. Aplikasi

  4. Evaluasi


I. PENDAHULUAN

  1. Membuka perkuliahan atau praktikum dengan mengucapkan salam dan perkenalan serta menanyakan kesiapan mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan.

  2. Menjelaskan tentang tujuan dan prosedur pembelajaran tentang Resusitasi Bayi Baru Lahir

  3. Menjelaskan metode yang akan ditempuh mahasiswa dalam praktikum ini yaitu dengan memperhatikan peragaan yang akan diperagakan oleh dosen kemudian praktek secara individu dalam kelompok kecil.

  4. Menjelaskan kepada mahasiswa D III Kebidanan bahwa keterampilan ini penting dan harus dikuasai oleh mahasiswa sebagai calon bidan.


II.  PENYAJIAN

No

Langkah-Langkah

Key Point

1.

PERSIAPAN

1.1

Persiapan keluarga

Sebelum menolong persalinan, bicarakan dengan keluarga mengenai kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi pada ibu dan bayi serta persiapan yang akan dilakukan penolong.

J:\Picture\Resusitasi\konseling.jpg

Pentingnya komunikasi antara nakes dan pasien/keluarga demi kelancaran tindakan yang akan dilakukan

1.2

Persiapan tempat resusitasiJ:\Picture\Resusitasi\ruangperawat.jpg

  • Menyiapkan ruangan yang bersih, hangat dan terang.

  • Menyiapkan tempat resusitasi yang datar, rata, keras, bersih, kering dan hangat


1.3

Persiapan alat resusitasiD:\epineprin.jpgJ:\stetoskop.jpg


J:\handscoon.jpg



J:\Picture\Resusitasi\sunkup.jpgJ:\Picture\Resusitasi\R.jpgD:\hypafix.jpgJ:\Picture\Resusitasi\alat resusitasi.jpgJ:\Picture\Resusitasi\Handuk.jpgJ:\Picture\Resusitasi\jam tangan.jpgJ:\Picture\Resusitasi\meja mediss.jpgJ:\alat resusitasi.jpgJ:\Picture\Resusitasi\sungkup bayi.jpgJ:\Picture\Resusitasi\index.jpg
  • Menyediakan alat dan bahan untuk resusitasi BBL.

  • Membawa alat resusitasi steril dan siap pakai dalam box.

  • Menyediakan alat penghisap lendir De Lee di dalam box dekat tempat resusitasi.

  • Menyediakan tabung dan sungkup atau balon balon dan sungkup di dalam box tempat resusitasi.

  • Menyiapkan kain yang akan digunakan sebagai pengalas untuk menutupi tempat resusitasi

  • Menggulung kain yang digunakan untuk mengganjal bahu bayi.

  • Menyediakan jam / pencatat waktu, sepasang sarung tangan karet, lampu sorot, stetoskop, gunting, plester, kapas alkohol dll.









 

 











1.4

Persiapan DiriJ:\Picture\Resusitasi\PERAWAT 444.jpg



  • Mengenakan alat pelindung diri (Celemek, masker, penutup kepala, kacamata, sepatu tertutup)

  • Mencuci tangan 7 langkah dengan air mengalir dengan mengunakan sabun lalu dikeringkan dengan kain/ tissue.

  • Menggunakan sarung tangan menjelang kelahiran

2

LANGKAH AWAL

2.1

Jaga bayi tetap hangat

J:\Picture\Resusitasi\KERINGKAN BAYI 33.jpg J:\Picture\Resusitasi\VNNN.jpg




  • Letakkan bayi diatas kain yang ada diatas perut ibu atau dekat perineum.

  •  Selimuti bayi dengan kain tersebut, potong tali pusat.

  •  Pindahkan bayi ke atas kain di tempat resusitasi. 

2.1

Atur posisi bayi

J:\Picture\Resusitasi\posi2 kepala yang benar.jpg

  • Baringkan bayi terlentang dengan kepala didekat penolong. 

  • Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi. 


2.3

Isap Lendir

Gunakan alat penghisap lendir Dee Lee atau bola karet


J:\Picture\Resusitasi\isap lendir bayi (2).jpgJ:\Picture\Resusitasi\resusitasi BBL.jpg
  • Pertama, isap lendir didalam mulut, kemudian baru hisap lendir di hidung

  • Hisap Lendir sambil menarik keluar penghisap (bukan pada saat memasukkan)

  • Bila menggunakan penghisap lendir DeLee,  jangan memasukkan ujung penghisap terlalu dalam (lebih dari 5cm kedalam mulut atau lebih dari 3cm ke dalam  hidung) karena dapat menyebabkan denyut jantung bayi melambat atau henti nafas.

2.4

Keringkan dan rangsang bayiJ:\Picture\Resusitasi\keringkan bayi.jpg


J:\Picture\Resusitasi\TEPUK2BAYI.jpg
  • Keringkan  bayi  mulai  dari  muka,  kepala  dan  bagian  tubuh  lainnya  dengan  sedikit  tekanan. Rangsangan ini dapat membantu bayi baru lahir mulai bernapas atau tetap bernapas. 

  • Lakukan rangsangan taktil dengan beberapa cara di bawah ini : 

  • Menepuk atau menyentil telapak kaki

  • Menggosok punggung, perut, dada atau tungkai bayi dengan telapak tangan.


2.5

Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti bayi

 J:\Picture\Resusitasi\resusitasi 99.jpgJ:\Picture\Resusitasi\baby-smile.jpg

  • Ganti kain yang telah basah dengan kain bersih dan kering yang baru (disiapkan).

  • Bungkus  bayi  dengan  kain  tersebut,  jangan  menutupi  muka  dan  dada  agar  bisa  memantau pernapasan bayi

  • Atur kembali posisi kepala bayi sehingga kepala sedikit ekstensi. 

 


2.6

Lakukan Penilaian Bayi J:\Picture\Resusitasi\babyyy.jpg


  • Lakukan penilaian apakah bayi bernapas normal, tidak bernapas atau bernapas megap-megap ? 

  • Bila bayi bernapas normal, berikan bayi kepada ibunya : 

  • Letakkan bayi di atas dada ibu dan selimuti keduanya untuk penghangatan dengan cara kontak kulit bayi ke kulit ibu.

  •  Anjurkan ibu untuk menyusui bayi sambil membelainya.  


  • Bila bayi tidak bernapas atau bernapas megap-megap, segera lakukan tindakan ventilasi bayi. 

3

VENTILASI

3.1

Pemasangan sungkup 


J:\Picture\Resusitasi\pemakaian sungkup.jpg

  • Pasang dan pegang sungkup agar menutupi mulut dan hidung bayi.

3.2

Ventilasi percobaan (2 kali) J:\Picture\Resusitasi\resusitasi 6.jpg


J:\Picture\Resusitasi\resusitasi 34.jpgJ:\Picture\Resusitasi\tahap resusitasi.jpgJ:\Picture\Resusitasi\resusitasi 44.jpg
  • Lakukan tiupan dengan tekanan 30 cm Air. Tiupan awal ini sangat penting untuk membuka alveoli paru agar bayi bisa mulai bernapas dan menguji apakah jalan napas bayi terbuka. 

  • Lihat apakah dada bayi mengembang. 

  • Bila dada tidak mengembang : 

  • Periksa posisi kepala, pastikan posisi sudah ekstensi. 

  • Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara yang bocor.

  • Periksa cairan atau lender di mulut. Bila ada lendir atau cairan lakukan pengisapan. 

  • Bila dada mengembang lakukan tahap berikutnya. 


3.3 

Ventilasi definitif (20 kali dalam 30 detik)J:\Picture\Resusitasi\resusitasi8.jpg


  • Lakukan tiupan dengan tekanan 20 cm air, 20 kali dalam 30 detik

  • Pastikan udara masuk (dada mengembang) dalam 20 detik tindakan.











3.4

Lakukan penilaian



J:\Picture\Resusitasi\RUJUK KARTUN.jpgJ:\Picture\Resusitasi\resusitasi9.jpg
J:\Picture\Resusitasi\resusitasi.jpg


  • Bila bayi sudah bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi. Bayi diberikan asuhan pasca resusitasi.


  • Bila bayi belum bernafas atau megap-megap, lanjutkan ventilasi

  • Lanjutkan ventilasi dengan tekanan 20 cm air, 20 kali untuk 30 detik berikutnya

  • Evaluasi hasil ventilasi setiap 30 detik.

  • Lakukan penilaian bayi apakah bernafas, tidak bernafas atau megap-megap

  • Bila bayi sudah mulai bernafas normal, hentikan ventilasi dan pantau bayi dengan seksama, berikan asuhan pasca resusitasi.

  • Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap, teruskan ventilasi dengan tekanan 20 cm air, 20kali untuk 30 detik berikutnya dan nilai hasilnya setiap 30 detik.

  • Siapkan rujukan bila bayi belum bernafas normal sesudah 2 menit diventilasi 

  • Mintalah keluarga membantu persiapan rujukan.

  • Teruskan resusitasi sementara persiapan rujukan dilakukan.

  • Bila bayi tidak bisa dirujuk

  • Lanjutkan ventilasi sampai 20 menit

  • Pertimbangkan untuk menghentikan tindakan resusitasi jika setelah 20 menit, upaya ventilasi tidak berhasil

  • Bayi yang tidak bernafas normal setelah 20 menit diresusitasi akan mengalami kerusakan otak sehingga bayi akan menderita kecacatan berat atau meninggal.






4.

ASUHAN PASCARESUSITASI

4.1

Resusitasi berhasil


J:\Picture\Resusitasi\suntik vit k.jpgJ:\Picture\Resusitasi\bayi tetap hangat.jpg



  • Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil resusitasi yang telah dilakukan dan jawab setiap pertanyaan yang diajukan.

  • Lakukan asuhan bayi baru lahir normal yaitu dengan memberikan suntik vit K dan Hepatitis B serta salep mata.

  • Lakukan pemantauan seksama terhadap bayi pasca resusitasi pasca 2 jam pertama.

  • Perhatikan tanda-tanda kesulitan bernafas pada bayi

  • Tarikan intercostae, nafas megap-megap, frekuensi nafas <30 atau > 60 per menit.

  • Bayi kebiruan atau pucat.

  • Bayi lemas atau pucat.

  • Jaga agar bayi tetap hangat dan kering.

Tunda memandikan bayi hingga 6-24 jam setelah lahir (perhatikan temperatur bayi).

4.2 

Bayi perlu rujukan

J:\Picture\Resusitasi\ke rs.jpg


  • Periksa dan pantau keadaan bayi selama perjalanan ( pernafasan, warna kulit, suhu tubuh) dan catat dalam catatan medik.

  • Jaga bayi tetap hangat selama perjalanan. Tutup kepala bayi dan bayi dalam posisi “Metode Kangguru” dengan ibuya. Selimuti ibu dan bayi dalam satu selimut.

4.3

Resusitasi tidak berhasil

J:\Picture\Resusitasi\rujuk px.jpg


  • Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang hasil resusitasi dan yang terpenting berikan dukungan moral pada ibu dan keluarga





III. APLIKASI

Mahasiswa praktik secara individu dibawah bimbingan dosen dengan mempraktikan resusitasi bayi baru lahir secara tepat dan benar sesuai dengan jobsheet.

IV.EVALUASI

Dosen mengobservasi mahasiswa dengan menggunakan daftar tilik



Terima Kasih, Semoga Bermanfaat dalam referensi pembelajaran



No comments:

Post a Comment